MUI menyebutkan, kontes Miss World hanya sebagai ajang pamer aurat seperti yang sudah diselenggarakan di berbagai negara. Acara itu dianggap tidak sopan dan melanggar norma-norma agama.
“Apabila itu terjadi pasti akan sangat mencederai atau menodai umat Islam di Indonesia,” tegas KH Muhyidin Junaedi, Ketua MUI Pusat Bidang Kerjasama dan Hubungan Internasional, dikutip dari laman Fajar, Senin (8/4/2013).
Muhyidin menilai, kontes Miss World sangat bertolak belakang dengan budaya Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan adab kesopanan.
Muhyidin berpendapat bahwa kontes Miss World 2013 tidak bisa diandalkan sebagai cara agar turis dari seantero dunia mau membanjiri Indonesia. “Lebih baik jika diadakan di luar negeri saja karena lebih banyak mempunyai infrastruktur yang bagus dibandingkan Indonesia,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah pusat dan Jawa Barat bersikap arif mengambil keputusan terkait penyelenggaraan Miss World 2013, agar tidak hanya memikirkan aspek sesaat. Dia mengingatkan, MUI membolehkan kontes itu terjadi, tapi tidak diadakan di Indonesia. “Indonesia pun harus menolak mengirim perwakilannya ke sana (Miss World, Red). Pemerintah harus memahami suara rakyat karena Ka’bah tidak memayungi event-event yang memang direkayasa musuh-musuh Islam,” pungkasnya.
Beberapa tokoh dan ormas Islam pun sudah menyatakan ketidaksetujuannya.
0 komentar